Sabtu, 26 November 2016

Pengolahan dan Kewirausahaan Bahan Nabati dan Hewani Menjadi Produk Kosmetik

Kecantikan adalah salah satu anugerah Tuhan yang tidak ternilai, sebagai makhluk yang diberi kehidupan dengan tubuh yang utuh dan lengkap, cantik dan sehat patut bersyukur. Salah satu cara menjaga, merawat dan memelihara kecantikan adalah dengan menggunakan produk kosmetik.
Kosmetik sudah dikenal orang sejak zaman dahulu kala. Di Mesir, 3000 tahun Sebelum Masehi telah digunakan berbagai bahan alami untuk kosmetik, baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan maupun hewan.
Pengetahuan kosmetik tersebut kemudian menyebar ke seluruh penjuru dunia melalui jalur komunikasi yang terjadi dalam kegiatan perdagangan, agama, budaya politik dan militer. Di Indonesia sendiri sejarah tentang kosmetologi telah dimulai jauh sebelum zaman penjajahan Belanda.
  1. Pengertian Produk Kosmetik
Kosmetika adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, dilekatkan, dituangkan, dipercikkan atau disemprotkan, dimasukkan dalam, dipergunakan pada badan atau bagian badan manusia dengan maksud untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau mengubah rupa, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit.
Konon, manusia mulai mengenal manfaat warna-warni pada hewan dan tumbuhan bisa memberikan efek positif bagi kecantikan berawal dari coba-coba dan karena ketidaksengajaan. Misalnya perona pipi (pemerah pipi) pertama kali ditemukan karena kebetulan. Ceritanya, seorang wanita tanpa sengaja menumpahkan minuman anggurnya hingga mengenai daerah pipi.
Produk kosmetik adalah produk yang dimanfaatkan pada bagian luar tubuh manusia dengan tujuan untuk perawatan/pemeliharaan, melindungi, mengubah/ memperbaharui penampilan pada tubuh. Tanpa disadari, kosmetik telah memberikan warna yang berbeda bagi kehidupan manusia. Membuka beragam peluang usaha dan peluang untuk mengaktualisasikan ilmu dan keterampilan manusia.
  1. Aneka Jenis Produk Kosmetik
Menurut Food, Drug and Cosmetic Act (FD & C Act) penggunaan kosmetik lebih ditujukan untuk membersihkan, meningkatkan kecantikan atau meningkatkan daya tarik dan mengubah penampilan bukan untuk menangani penyakit kulit.
Berdasarkan batasan di atas, yang termasuk kosmetik adalah pelembab kulit, masker, lulur, parfum, lipstick, cat kuku, makeup mata dan muka, shampo, cat rambut, sediaan cairan pengkriting, pasta gigi dan deodoran. The FD & C Act mengelompokkan obat, kosmetik atau kombinasi kosmetik dan obat.
Tidak semua bahan kosmetika cocok untuk setiap kondisi kulit. Jika terjadi ketidakcocokan, akan timbul iritasi pada kulit. Oleh karena itu, perhatikan kandungan bahan kimia yang tercantum di kemasan tiap-tiap produk. Penggolongan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI berdasarkan kegunaan dan lokalisasi pemakaian pada tubuh, kosmetika digolongkan menjadi 13 golongan.
  1. Preparat untuk bayi; minyak bayi, bedak bayi, dan lain-lain.
  2. Preparat untuk mandi; minyak mandi, bath capsules, dan lain-lain.
  3. Preparat untuk mata; maskara, eye shadow, dan lain-lain.
  4. Preparat wangi-wangian; parfum, toilet water dan lainlain.
  5. Preparat untuk rambut; cat rambut, hairspray, pengeriting rambut dan lain-lain.
  6. Preparat pewarna rambut; cat rambut, hairbleach, dan lain-lain.
  7. Preparat make up (kecuali mata); lipstik, rouge, bedak muka dan lain-lain.
  8. Preparat untuk kebersihan mulut; mouth washes, pasta gigi, breath freshener dan lain-lain.
Penggolongan kosmetik berdasarkan kegunaannya yaitu :
  1. Higiene tubuh: sabun, shampo, cleansing.
  2. Rias: make up, hair color.
  3. Wangi-wangian: deodoran, parfum, after shave.
  4. Proteksi/pelindung: sunscreen dan lain-lain
  1. Kandungan dan Manfaat Bahan Nabati/hewani Sebagai Produk Kosmetik
Bahan nabati dan hewani memiliki kandungan dan manfaat/ khasiat masing-masing. Berikut ini uraian beberapa bahan nabati/hewani yang dapat dimanfaatkan untuk produk kosmetik.
  1. Pisang (Musa paradisiaca)
Pisang sangat baik dikonsumsi karena mengandung karbohidrat sebagai sumber energi serta kaya mineral, terutama kalium. Kandungan gizi yang terdapat dalam buah pisang matang adalah 99 kalori, 1,2 g protein, 0,2 g lemak, 0,2 g lemak, 25,8 mg karbohidrat, 0,7 g serat, 8 mg kalsium, 28 mg fosfor, 0,5 mg besi, 44 RE vitamin A, 0,08 mg vitamin B, 3 mg vitamin C, dan 72 g air.
Berikut beberapa manfaat pisang untuk merawat kecantikan antara lain:
1) melembabkan kulit
2) menghilangkan bekas jerawat atau cacar
3) menghaluskan tangan dan kaki
4) menghaluskan kulit wajah
  1. Wortel (Solanum cycopursicum)
Wortel mengandung vitamin A, likopen, falcarinol. Berkhasiat untuk mencerahkan kulit, menghilangkan bercak/flek hitam, serta mencegah kanker.
  1. Alvokad (Persea americana)
Alvokad mengandung vitamin E, vitamin K, zat besi, sterolius, minyak. Berkhasiat sebagai pelembut dan pelembab alami untuk wajah, serta mengurangi penuaan dini.

  1. Papaya (Carica papaya)
Papaya termasuk salah satu buah yang mengandung vitamin C. Bahkan, kandungan vitamin C-nya lebih banyak dari pada kandungan vitamin C pada buah apel, yaitu 48 x lipatnya. Papaya berfungsi sebagai detoksifikasi yang bisa meremajakan kulit wajah dari dalam, juga mampu mengangkat sel-sel kulit mati dan mencegah kerut di wajah. Pepaya mengandung papain, berkhasiat mengurangi peradangan, menghilangkan bekas jerawat, dan memutihkan kulit.
  1. Lidah Buaya (Aloe vera)
Lidah buaya mengandung eksudat, aloe emoedyn, glikoida, vitamin dan mineral, berkhasiat untuk mencerahkan kulit, mengurangi bekas jerawat dan luka, melawan ketombe, mendinginkan kulit kepala, mencegah kerontokan rambut.

  1. Teknik Proses Produksi Kosmetik
  2. Destilasi/penyulingan
Destilasi adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan kecepatan/kemudahan menguap/ volatilitas bahan atau teknik pemisahan kimia berdasarkan perbedaan titik didih. Teknik ini biasanya digunakan untuk menghasilkan zat yang mudah menguap. Contoh produk kosmetik parfum
Berikut ini gambaran proses penyulingan secara sederhana :
(Gambar Alat Destilasi)
Keterangan Gambar Sampel yang telah dihaluskan, dilarutkan dengan pelarut organik, kemudian dipanaskan, hasil uap dari sampel tersebut masuk ke dalam alat pendingin (kondensor) dan mengalami pendinginan. Hasil ekstrak berupa cairan dari pendinginan tersebut kemudian masuk ke dalam erlenmeyer, dan didapatkan ekstrak dari bahan yang diinginkan.
  1. Saponifikasi
Saponifikasi adalah pencampuran minyak/lemak dengan basa kuat (KOH/NaOH). Contoh produk kosmetik : Sabun.
  1. Penghancuran, sedimentasi/pengendapan, pengeringan.
Contoh produk kosmetik : Masker, Lulur.
  1. Pencampuran
Contoh produk kosmetik : Shampo.
  1. Keselamatan Kesehatan Kerja pada Proses Pembuatan Masker Bengkuang
Hal- hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut.
  1. Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja.
  2. Memakai pakaian kerja/celemek
  3. Menggunakan penutup kepala.
  4. Memakai sepatu yang tidak terbuka dan dalam keadaan bersih.
  5. Setelah selesai menggunakan alat, bersihkan dan kembalikan ke tempat semula dengan rapi dan bersih(Sumber :Dokumen Kemdikbud) Gambar 4.3 : Keselamatan Kerja Celemek Penutup Kepala Sarung tangan.
  1. Penyajian dan Kemasan Produk Kosmetik
Pada akhirnya, setiap produk kosmetik harus diberi kemasan. Kemasan di sini selain berfungsi sebagai wadah dan pelindung juga sebagai daya tarik.
Umumnya, produk kosmetik dikemas dengan bahan kaca, plastik, aluminium, dan bagian luarnya dimodifikasi dengan bahan alami seperti kelobot jagung. Bentuknya pun beraneka ragam, bisa disesuaikan dengan bahan bakunya seperti parfum mawar bentuknya pun mawar. Berikut ini macam-macam bahan dan bentuk kemasan produk kosmetik.
  1. Perawatan Produk Kosmetik
Produk kosmetik atau make-up memang mempunyai umur kadaluarsa. Tetapi, jika kita tidak benar menyimpannya, maka kosmetik bisa rusak yang ditandai dengan berubah warna atau berbau, padahal belum seharusnya belum kedaluwarsa. Beberapa hal yang harus kamu perhatikan dalam hal ini antara lain seperti berikut.
  1. Tutup rapat kemasan setelah selesai menggunakannya dan letakkan pada tempat yang sejuk. Kemasan yang terbuka walaupun hanya sedikit dapat membuat udara masuk dan bakteri yang ada di dalamnya berkembang biak dan menyebabkan kerusakkan pada kosmetik.
  2. Gunakan kuas atau spons saat menggunakan kosmetik
  3. Bersihkan wajah dan pastikan wajah dalam keadaan kering saat akan merias wajah. Air atau keringat dapat memicu jamur jika menempel pada produk kosmetik.
  4. Pastikan tangan dalam keadaan bersih dan kering jika harus menyentuh produk kosmetik.
  1. Wirausaha Produk Kosmetik
  2. Promosi Perencanaan Produk Kosmetik
Pemasaran tidak hanya berhubungan dengan produk, harga produk, dan pendistribusian produk, tetapi berkait pula dengan mengomunikasikan produk ini kepada konsumen agar produk dikenal dan pada akhirnya dibeli. Untuk mengomunikasikan produk ini perlu disusun strategi yang disebut dengan strategi promosi, yang terdiri atas empat:
  1. Periklanan (advertising)
Periklanan merupakan sebuah bentuk komunikasi non personal yang harus diberikan imbalan/ pembayaran kepada sebuah organisasi atau dengan menggunakan media massa. Adapun media yang biasa digunakan adalah Televisi, Surat kabar, majalah, internet, dan lain lain.
  1. Promosi penjualan (sales promotion)
Promosi penjualan merupakan insentif jangka pendek untuk meningkatkan penjualan suatu produk atau njasa dimana diharapkan pembelian dilakukan sekarang juga. Wujud nyata kegiatan promosi penjualan misalnya obral, pemberian kupon, dan pemberian contoh produk.
  1. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling)
Penjualan tatap muka merupakan sebuah proses dimana para pelanggan diberi in formasi dan mereka dipersuasi untuk membeli produk-produk melalui komunikasi secara personal dalam suatu situasi perekrutan.
  1. Publisitas atau Hubungan Masyarakat
Publisitas merupakan bentuk komunikasi nonpersonal dalam bentuk berita sehubungan dengan organisasi tertentu atau tentang produk-produknya yang ditransmisi melalui perantara media massa, dan publisitas tidak dipungut biaya sama sekali tetapi bukan juga cuma-cuma.
  1. Langkah-Langkah Melakukan Wirausaha
Tahap awal diperlukan suatu perencanaan bisnis (bussines plan) yang akan dibuat. Perencanaan bisnis berisi tahapan yang harus dilakukan dalam menjalankan suatu usaha. Dalam mempersiapkan pendirian usaha, seorang calon wirausaha tidak mungkin berhasil dengan baik tanpa adanya perencanaan terlebih dahulu.
Perencanaan pendirian usaha akan memberikan uraian tentang langkah-langkah apa saja yang harus diambil, agar sesuai sasaran, baik berupa target, petunjuk pelaksanaan, jadwal waktu, strategi, taktik, program biaya, dan kebijaksanaan. Perencanaan pendirian usaha yang dibuat secara tertulis merupakan perangkat yang tepat untuk mengendalikan usaha agar fokus pelaksanaan usahanya tidak menyimpang.
Beberapa hal yang harus dipersiapkan saat akan mendirikan usaha, yaitu mencakup hal-hal berikut.
  1. Nama perusahaan
  2. Lokasi perusahaan
  3. Jenis usaha
  4. Perizinan usaha
  5. Sumber daya manusia
  6. Aspek produksi
  7. Aspek pemasaran
Analisis SWOT
1) Strenght (kekuatan)
2) Weakness (kelemahan)
3) Opportunity (kesempatan)
4) Threat (Ancaman)

  1. BEP (Break Event Point) Usaha Pembuatan Produk Kosmetik
BEP digunakan untuk mengetahui jangka waktu pengembalian modal atau investasi suatu kegiatan usaha atau sebagai penentu batas pengembalian modal. Produksi minimal suatu kegiatan usaha harus menghasilkan atau menjual produknya agar tidak menderita kerugian. BEP adalah suatu keadaan dimana usaha tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian.
BEP merupakan alat analisis untuk mengetahui batas nilai produksi atau volume produksi suatu usaha untuk mencapai nilai impas yang artinya suatu usaha tersebut tidak mengalami keuntungan ataupun kerugian. Suatu usaha dikatakan layak jika nilai BEP produksi lebih besar dari pada jumlah unit yang sedang diproduksi saat ini dan BEP harga harus lebih rendah daripada harga yang berlaku saat ini, dimana BEP produksi dan BEP harga dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

BEP Produksi :
    Total Biaya
Harga Penjualan
BEP Harga:
     Total Biaya
Total Produksi
SUMBER : https://medialisar.wordpress.com/2015/05/31/pengolahan-dan-kewirausahaan-bahan-nabati-dan-hewani-menjadi-produk-kosmetik/

Tidak ada komentar:
Write komentar

Games