BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Teknologi adalah keseluruhan sarana
untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan
kenyamanan hidup manusia. Teknologi Tepat Guna adalah suatu alat yang sesuai
dengan kebutuhan dan dapat berguna serta sesuai dengan fungsinya di dalam
Masyarakat Tradisional yang modern.
Secara teknis Teknologi Tepat Guna
merupakan jembatan antara teknologi tradisional dan teknologi maju. Oleh karena
itu aspek-aspek Kultural dan ekonomi juga merupakan dimensi yang harus
diperhitungkan dalam mengelola Teknologi Tepat Guna.
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
pengertian dari Teknologi Tepat Guna?
2. Apa
faktor-faktor Pertumbuhan dan Perkembangan Teknologi Tepat Guna?
3. Apa
saja karakteristik Teknologi Tepat Guna?
4. Apa
saja kriteria Teknologi Tepat Guna?
5. Kesesuaian
apa yang terdapat di Teknologi Tepat Guna?
6. Apa
ciri-ciri Teknologi Tepat Guna?
7. Apa
syarat Teknologi Tepat Guna?
8. Apa
jenis-jenis Teknologi Tepat Guna?
9. Apa
Fungsi dan Manfaat Teknologi Tepat Guna?
10.
Apa saja Contoh Produk Karya Rekayasa
Inovasi Teknologi Tepat Guna?
11.
Apa saja Dapak Positif dan Negatif Teknologi
Tepat Guna?
C. TUJUAN
Berdasarkan latar belakang diatas
adalah, adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui konsep
dasar dari “Teknologi Tepat Guna”, Jenis-Jenis dan manfaat di dalam masyarakat
lokal yang modern.
D. MANFAAT
Setelah Membaca dan Memahami
Makalah ini, diharapkan :
Memahami Pengertian Teknologi
Tepat Guna
Mengetahui Jenis Teknologi Tepat
Guna
Memahami Pengaruh Teknologi Tepat
Guna di dalam Masyarakat
Memotivasi agar kita dapat
Berinovasi dan Pengembangkan Teknologi Tepat Guna berbasis IT di dalam
Masyarakat.
BAB
II
SEJARAH
DAN PERKEMBANGAN
A. SEJARAH
Teknologi Tepat Guna (TTG) awalnya
diusulkan oleh E.F. Schumacher, seorang ekonom berkebangsaan Inggris dan
menjadi inspirasi salah satu bukunya yang sangat terkenal berjudul Small is
Beautiful. Schumacher adalah Dewan Penasihat Batubara Inggris (British
Coal Board Advisor) dan penasihat pemerintah untuk Burma dan selanjutnya untuk
India. Schumacher mendirikan Intermediate Technology Development Group (ITDG)
pada tahun 1966. Pendekatannya mendapat perhatian pada tahun 1960-an sebagai
gerakan sosial selama krisis energi tahun 1970-an dan sebagai gerakan
lingkungan. ITDG masih ada hingga sekarang di bawah organisasi riset aksi yang
bertujuan untuk “memperlihatkan dan mengadvokasi pembangunan berkelanjutan
melalui pemanfaatan teknologi untuk mengurangi kemiskinan di negara-negara
berkembang''.
Pada
awalnya, teknologi tepat guna sering digunakan bergantian dengan intermediet
teknologi, yang berarti teknologi
antara, yaitu teknologi tradisional di negara berkembang dan teknologi maju
padat modal dari dunia barat. Istilah teknologi tepat guna dalam konteks yang
spesifik dan kadang-kadang umum dianggap sebagai suatu teknik untuk pembangunan
yang digunakan untuk mengatasi masalah kemiskinan, keadilan sosial, ketenaga
kerjaan, dan kebutuhan dasar manusia. Definisi terakhir tentang teknologi tepat
guna, bahwa teknologi ini haruslah berskala kecil, padat karya, investasi modal
yang rendah per pekerja, hemat energi, ramah lingkungan, dikontrol dan
dipelihara oleh masyarakat setempat.
Menurut Oxford English Dictionary, definisi gabungan
untuk istilah 'tepatguna' dan 'teknologi' adalah “penerapan pengatahuan ilmiah
untuk tujuan praktis sehingga cocok untuk orang, kondisi, keempatan atau tempat
tertentu”. Definisi ini berimplikasi bahwa “tepat guna” dapat bervariasi dan
oleh sebab itu istilah teknologi tepat guna tidak dapat tepat didefinisikan.
Secara umum, istilah teknologi tepat guna seringkali digunakan dalam konteks
teknologi untuk negara berkembang.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Teknologi Tepat Guna
Teknologi adalah keseluruhan sarana
untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan
kenyamanan hidup manusia. Teknologi tepat guna adalah suatu alat yang sesuai
dengan kebutuhan dan dapat berguna serta sesuai dengan fungsinya. Selain itu,
teknologi tepat guna atau yang disingkat
dengan TTG adalah teknologi yang
digunakan dengan sesuai (tepat guna). Ada yang menyebutnya teknologi tepat guna
sebagai teknologi yang telah dikembangkan secara tradisional, sederhana dan
proses pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata
pencaharian pokok masyarakat tertentu.
Secara teknis TTG merupakan jembatan
antara teknologi tradisional dan teknologi maju. Oleh karena itu aspek-aspek
sosio-kultural dan ekonomi juga merupakan dimensi yang harus diperhitungkan
dalam mengelola TTG. Dari tujuan yang dikehendaki, teknologi tepat guna
haruslah menerapkan metode yang hemat sumber daya, mudah dirawat, dan berdampak
polutif minimalis dibandingkan dengan teknologi arus utama, yang pada umumnya
beremisi banyak limbah dan mencemari lingkungan.
B. Faktor-faktor
Pertumbuhan dan Perkembangan Teknologi Tepat Guna
1. Kondisi
2. Tingkat
isolasi
3. Keterbukaan
masyarakat
4. Tingkat
pertumbuhan kehidupan sosial ekonomi masyarakat tersebut.
5. Kebutuhan,
yaitu kebutuhan yang berorientasi kepada keadaan lingkungan geografis atau
profesi kehidupan masyarakat yang bersangkutan.
C. Karakteristik
Teknologi Tepat Guna
Pemahaman
dari teknologi tepat guna sangat beragam di antara banyak bidang ilmu dan
penerapannya, namun karakteristik teknologi tepat guna adalah sebagai berikut:
1. Terdesentralisasi
2. Berskala
relatif kecil
3. Padat
karya
4. Hemat
energi, dan
5. Terkait
erat dengan kondisi lokal
6. Berbasiskan
pada manusia penggunanya
7. Berdampak
polutif seminimal mungkin.
D. Kriteria
Teknologi Tepat Guna
Mempergunakan
sumber-sumber yang tersedia banyak di suatu tempat. Sesuai dengan keadaan
ekonomi dan sosial masyarakat setempat. Dapat membantu memecahkan masalah dalam
masyarakat setempat.
Banyak
rumusan lain mengenai Teknologi Tepat Guna. Rumusan berikut adalah yang dianut
Pusat Teknologi Pembangunan ITB
(PTP ITB). PTP ITB mengajukan tiga kriteria persyaratan yang
harus dipenuhi yaitu Teknis, Sosial dan Ekonomik.
Persyaratan
Sosial meliputi :
1. Memperhatikan kelestarian tata lingkungan
hidup, menggunakan sebanyak mungkin bahan baku dan sumber energi setempat dan
sesedikit mungkin menggunakan bahan baku yang di import.
2.
Jumlah produksi harus ukup dan mutu
produksi harus dapat diterima oleh pasaran yang ada, baik dalam maupun luar
negeri.
3. Menjamin agar hasil dapat diangkut ke pasar
dengan sarana angkutan yang tersedia dan yang masih dapat dikembangkan,
sehingga dapat dihindarkan kerusakan atas mutu hasil (produk) serta menjamin
kesinambungan peneyediaan pasokan (suplay) ukup teratur.
4.
Memperhatikan ketertersediaan peralatan, serta operasi dan perawatannya demi kesimanbungan
(kontinuitas) persyaratan teknis.
Persyaratan
Teknis meliputi :
1. Memanfaatkan keterampilan yang sudah ada atau
kerterempilan yang mudah pemindahannya, serta sejauh mungkin menegah latihan
ulang yang sukar dilakukan, mahal dan memakan waktu
2. Menjamin timbulnya perluasan lapangan kerja
yang dapat terus menerus berkembang.
3. Menekan serendah mungkin pergeseran tenaga
kerja yang mengakibatkan pengangguran ataupun setengah pengangguran.
4. Membatasi timbulnya ketegangan sosial dan
budaya, dengan mengatur agar peningkatan produksi berlangsung dalam batas-batas
tertentu.
5. Menjamin agar peningkatan produksi serasi
dengan peningkatan yang merata atas pendapatan.
Persyaratan
Ekonomik meliputi :
1. Membatasi sesedikit mungkin kebutuhan modal.
2. Menekan, sehingga minimum kebutuhan akan
devisa.
3. Mengarahkan pemakaian modal, agar sesuai
dengan renana pengembangan lokal, regional dan nasional.
4. Menjamin agar hasil dan keuntungan kembali
kepada produsen dan tidak meniptakan terbentuknya mata-rantai baru.
5. Mengarahkan usaha pada pengelompokan seara
koperatif.
E. Kesesuaian
Teknologi Tepat Guna
Kapan
suatu teknologi itu yang sesuai (tepat guna?) Suatu pertanyaan yang sering
diajukan. Berbagai jawaban dikemukakan. Dari beberapa jawaban-jawaban dan bertolak
dari kriteria dan syarat TT yang dikemukakan diatas, dapat diajukan beberapa
ketentuan bahwa suatu teknologi dikatakan sesuai (tepat guna):
1. apabila
teknologi itu sebanyak mungkin mempergunakan sumber-sumber yang tersedia banyak
di suatu tempat.
2. apabila
teknologi itu sebanyak mungkin mempergunakan sumber-sumber yang terdapat
sedikit disuatu tempat.
3. apabila
teknologi itu dapat sesuai dengan keadaan ekonomi dan sosial masyarakat
setempat dan
4. apabila
teknologi itu membantu memeahkan persoalanmasalah yang sebenarnya, bukan teknologi
yang hanya bersemayam dikepala perenananya.
F. Ciri-ciri
Teknologi Tepat Guna
Sebagaimana
telah dikemukakan pada kriteria dan syarat dan kesesuaian TTG, dapat
dikemukakan ciri-ciri yang cukup menggambarkan TTG (walaupun tidak berarti
sebagai batasan) adalah sebagai berikut:
1.
Perbaikan teknologi tradisional yang selama ini menjadi tulang punggung
pertanian, industri, pengubah energi, transportasi, kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat di suatu tempat.
2. Biaya investasi cukup rendah/ relatif
murah.
3. Teknis cukup sederhana dan mampu untuk
dipelihara dan didukung oleh keterampilan setempat.
4. Masyarakat mengenal dan mampu mengatasi
lingkungannya.
5. Cara pendayagunaan sumber-sumber setempat
termasuk sumber alam, energi, bahan secara lebih baik dan optimal.
6. Alat mandiri masyarakat dan mengurangi
ketergantungan kepada pihak luar (self- realiance motivated).
G. Syarat
Teknologi Tepat Guna
Syarat
Teknologi bisa dikatan tepat sasaran atau dikatakan Teknologi Tepat Guna yaitu:
1. Biaya murah
2. Mudah dibangun
3. Mudah dirawat
4. Berdaya guna
5. Berhasil guna
6. Aman digunakan siapapun
7. Ramah lingkungan.
H. Jenis-jenis
Teknologi Tepat Guna
A. Bidang
Pendidikan
Teknologi
tepat guna pada bidang pendidikan mempunyai faktor pendukung dalam proses pembelajaran dan teknologi tepat guna
tersebut dapat memudahkan proses belajar mengajar dengan hasil lebih baik atau
optimal misalnya, Bahan ajar/sumber belajar, Media pembelajaran, Sarana
praktek/praktikum, Sistem penilaian,
Sistem pembelajaran. Sedangkan Teknologi tepat guna dalam mata pelajaran dapat
diterapkan dalam hal : Sistem penanganan kasus, Sistem informasi, Sistem
diagnosa kasus, Tes psikologi.
B. Bidang Transportasi
Kebutuhan
akan transportasi memudahkan seseorang dalam memenuhi kebutuhan dari segi
ekonomi dengan lebih ringan tetapi juga lebih cepat dan penghematan waktu untuk
menempuh jarak wilayah. Dalam perkembangannya transportasi mengalami kemajuan
di bidang IPTEK sehingga dengan mudah
masyarakat menggunakan bentuk dari pelayanan transportasi public ini seperti
pada jaman dulu, masyarakat memakai kendaraan sepeda roda 2 atau yang lebih
dikenal ontel, lalu berkembang lagi untuk dinaiki oeh 2 penumpang yaitu becak,
berkembang lagi dengan menggunakan mesin dan tidak mengurangi kapasitas dari
becak tersebut, munculah bemo dan bajaj berkeambang lagi dengan menggunakan
roda 4 sehingga dapat memperbanyak daya tampung penumpang mobil sedan angkot
mini maupun miniarta, sampai pada puncaknya pada pertengahan munculah kereta
api dan hingga saat ini menuju kesuksesan maka dibuatlah pesawat udara untuk
mempermudah public dalam tranportasi tanpa batas antar Negara bahkan pulau.
Itulah gambaran dari perkembangan
transportasi public di negeri kita ini.
C. Bidang Kesehatan dan Kedokteran
Bidang
kedokteran sudah pasti ada banyak teknologi yang digunakan. Misalnya untuk
memeriksa kadar kolesterol, kadar gula, fungsi pencernaan, fungsi syaraf dan
lainnya ada sistem canggih yang digunakan. Menggunakan alat semacam maghnet
yang digenggam kemudian langsung terhubung dengan layar komputer dan diketahui
bagaimana kondisi tubuh pasien. Hal tersebut berarti tidak hanya menggunakan
metode pengambilan sampel darah saja. Alhasil ada banyak alternatif untuk
membandingkan hasil pemeriksaan sehingga lebih maksimal. Belum lagi teknoloti
CT scan, USG dan sebagainya.
D. Bidang
Pertanian dan Peternakan
Anda
bisa melihat bagaimana tanah digarap dengan bajak. Dimana sebelumnya harus
dicangkul. Pencangkulan lahan dinilai terlalu lama dan terlalu banyak orang
yang diperlukan. Kemudian muncul bajak dengan memanfaatkan sapi atau kerbau
sebagai penggerak. Pekerjaan menggarap tanah lebih cepat. Namun ternyata masih
dianggap terlalu lama lalu muncullah trantor yang membuat penggarapan lahan
pertanian lebih cepat. Belum lagi penemuan pembuatan pupuk. Mulai pupuk buatan
hingga pupuk organik cair (POC) yang dinilai lebih aman bagi tanaman.
E. Bidang
Usaha Kecil Menengah
Bidang
satu ini termasuk sangat berkembang teknologi yang dihasilkan. Jika dulu untuk
mengiris bawang perlu bersusah payah, kini sudah ada mesin pengupas dan
pengiris bawang. pengirisian lebih cepat dan lebih banyak. Lalu ada mesin
pengiris untuk pembuatan keripik singkong, keripik ubi, keripik kentang. Siapa
sangka, buah dan sayur bisa dijadikan keripik. Namun saat ini hal tersebut
bukan bualan. Terdapat pengiris untuk keripik buah, terdapat mesin untuk
pembuatan keripik, dimana hasilnya akan dimaksimalkan dengan mesin peniris
minyak. Apapun jenis gorengan akan semakin renyah dan minim sisa minyak goreng.
Padahal dahulu untuk meniriskan minyak kebanyakan menggunakan koran bekas yang
belakangan diketahui berbahaya karena tinta pada koran bisa menempel pada
makanan tersebut.
F. Bidang
Sosial
Bidang
Sosial yaitu menyangkut SDM Pada akhirnya setiap perkembangan teknologi yang
ada mampu meningkatkan produktifitas kinerja manusia. Misalnya pada bidang
sosial. Para pengusaha atau wirausaha yang dilakukan semakin berkembang usaha
yang dimiliki dengan menggunakan berbagai teknologi yang ada saat ini. Adanya
teknologi tepat guna pun bisa dikatakan mampu meningkatkan perekonomian lebih
banyak orang.
I. Fungsi
dan Manfaat Teknologi Tepat Guna
A. Secara
Umum
Secara
umum Manfaat dari teknologi tepat guna adalah:
1.
Memenuhi kebutuhan masyarakat yang makin hari makin meningkat
2.
Meningkatnya kemampuan masyarakat bagi yang mampu mengoperasionalkan dan
memanfaatkan TTG tersebut.
3.
Bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan
kebutuhannya.
4
Teknologi tepat guna dapat mempermudah dan mempersingkat waktu pekerjaan tenaga
kesehatan dan klien
5.
penambahan hasil produksi yang makin meningkat dari sebelumnya.
6.
Masyarakat mampu mempelajari, menerapkan, memelihara teknologi tepat guna
tersebut
7. Masyarakat
/ klien bisa lebih cepat ditangani oleh tenaga kesehatan
8. Hasil
diagnosa akan lebih akurat, cepat, dan tepat
B.
Manfaat teknologi tepat guna dalam wirausaha
Berdasarkan pengertian wirausaha di atas
maka penggunaan teknologi tepat guna
sangat dibutuhkan dalam menjalankan sebuah usaha Adapun manfaat TTG dalam
wirausaha yaitu:
1.
Menigkatkan hasil produksi/ Teknologi tepat guna untuk tingkatkan produksi pangan
Penggunaan mesin pengolah padi, dll.
2.
Memudahkan pengusaha dalam memproduksi barang Mesin giling, dll.
3.
Memudahkan pemasaran produk Hp, internet, dll.
4.
Biaya produksi hemat.
J. Contoh
Produk Karya Rekayasa Inovasi Teknologi Tepat Guna
Beberapa
contoh aneka produk karya rekayasa inovatif yang menggunakan teknologi tepat
guna antara lain, seperti berikut :
a.
Alat pencetak briket
Alat
pencetak briket adalah kempa yang berfungsi mencetak tepung arang dengan ukuran
mesh tertentu yang telah dicampur dengan perekat kanji sehingga menjadi briket
arang dengan ukuran dan bentuk tertentu seperti: kubus, bulat tepung, dan atau
bulat pepat. tekanan yang dihasilkan oleh kempa dapat berasal dari hidrolik
maupun tekanan mekanik menggunakan ulir.
b.
Alat pengering hasil pertanian
Alat
pengering hasil pertanian, merupakan modifikasi alat dengan alat utama sumber
panas, untuk mengurangi kadar air hasil pertanian dan baki (tray). yang
berfungsi sebagai “alas jemur” pada proses penjemuran secara alami serta blower
yang berfungsi menghantarkan panas melalui saluran tertentu (selang) sehingga
mengenai permukaan produk yang akan dikeringkan.
c.
Alat pengambilan zat warna alam indigo
Proses
pengambilan zat warna alam indigo pada dasarnya adalah bagaimana melakukan
aerasi pada cairan hasil rendaman daun dari tanaman indigofera tinctoria.L.
sirkulasi air dengan meggunakan pompa memungkinkan terjadinya proses aerasi.
d.
Alat pembuatan tepung
Alat pembuat tepung arang, terdiri atas dua
komponen utama, yaitu penghalus, dan penyaring. penghalus dapat berupa grind,
yaitu pertemuan dua buah logam yang berputar berlawanan arah dan menghancurkan
arang benda yang hendak dhaluskan. penyaring berfungsi mengayak arang dengan
ukuran mesh tertentu.
e.
Alat perajang sampah organic
Alat perajang sampah biasanya berbentuk rol
ganda yang berputar berlawanan dan diberi bilah berbentuk pisau, dimakksudkan
untuk memperkecil ukuran agar lebih mudah melapuk pada proses pembuatan pupuk
kompos.
f.
Alat pengurai serat sabut kelapa
Bentuknya
terdiri atas rol tunggal yang diberi paku-paku panjang untuk mengurai sabut
kelapa sehingga terpisah dari serbuknya.
g.
Alat pengepres dalam pembuatan baglog
Prinsip alat ini sama dengan pencetak briket, yaitu berbentuk kempa
(tekanan) yang dihasilkan baik dari tenaga hidrolik maupun mekanik.
K. Dampak
Positif dan Negatif Teknologi Tepat Guna
A.
Dampak positif
1. Dengan adanya teknologi tepat guna
dalam kehidupan masyarakat lokal, maka masyarakat akan mendapat kemudahan dalam
menjaga perekonomian dan kemajuan yang lebih efisien dan efektif.
2. Membantu memecahkan persoalan/ masalah yang
sebenarnya dalam masyarakat.
B.
Dampak negative
1. Jika penggunaannya teknologi tepat guna
tidak sesuai dengan lingkup yang memerlukan maka itu akan sia-sia. Dengan
ketidak tepatan penggunaan alat maka akan berdampak buruk terhadap individu
masyarakat tertentu. Contoh : penggunaan USG pada pasien dengan cara-cara yang
tidak tepat.
2. Penggunaan
teknologi pada daerah pedalaman dengan tenaga yang tidak ahli akan menimbulkan
resiko terhadap pengguna dan hasilnya.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat kami simpulkan
hal-hal sebagai berikut, Teknologi Tepat Guna (TTG) bertujuan untuk menerapkan
konsep-konsep manajemen modern ke dalam praktek (dunia nyata dan perilaku
masyarakat) dalam upaya optimalisasi hasil produksi/pendapatannya.
Teknologi Tepat Guna merupakan teknologi
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dapat menjawab permasalahan
masyarakat, tidak merusak lingkungan, dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
secara mudah serta menghasilkan nilai tambah dari aspek ekonomi dan aspek
lingkungan hidup. Teknolgi tersebut bersifat murah dan mudah serta memiliki
nilai guna (manfaat/kemaslahatan) yang tinggi bagi masyarakat.
Teknologi Tepat Guna sebagai salah satu
instrumen penting dalam pemberdayaan masyarakat dan desa/kelurahan. Proses
facilitating merupakan salah satu penentu keberhasilan dalam pengadopsian dan
pengembangan teknologi tepat guna oleh masyarakat.
B. SARAN
Teknologi tepat guna apabila dimanfaatkan dengan baik
maka akan memperoleh hasil yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dan sebaiknya pemerintah juga mendukung kreasi-kreasi yang dibuat oleh pembuat
teknologi tepat guna yang membantu banyak orang.
SUMBER : http://pku-tkj1.blogspot.co.id/
Tidak ada komentar:
Write komentar