Selasa, 03 Agustus 2021

Teknik Pengambilan Sampel

 A. Pengertian Teknik Pengambilan Sampel

   Teknik Pengambilan Sampel adalah suatu cara atau proses untuk memperoleh sampel dari suatu populasi.


B. Macam-Macam Teknik Pengambilan Sampel

Jenis teknik pengambilan sampel dapat dibedakan berdasarkan 2 hal, yaitu : 


1. Proses Pemilihannya 


a. Teknik Pengambilan Sampel dengan Pengembalian (Sampling With Replacement

Caranya : setiap anggota sampel yang terpilih dikembalikan lagi ke tempatnya sebelum pemilihan selanjutnya dilakukan. Hal ini memungkinkan bahwa suatu sampel akan terpilih lebih dari sekali. 


b. Teknik Penarikan Sampel Tanpa Pengembalian (Sampling Without Replacement) 

Caranya : setiap anggota sampel yang terpilih tidak dikembalikan lagi ke dalam satuan populasi.


2. Peluang Pemilihannya


a. Teknik Penarikan Sampel Probabilitas (Probability Sampling)

Pemilihan sampel dalam sampling probability dilakukan secara acak dan objektif. Hal bermakna bahwa pemilihan sampel tidak hanya didasarkan pada keinginan peneliti, sihingga setiap anggota populasi memiliki kesempatan tertentu untuk terpilih sebagai sampel.

Sampel yang termasuk dalam teknik sampel probabilitas adalah :


1) Teknik Penarikan Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)

Acak dalam teknik ini dapat dalam berupa undian. Cara undian dilakukan dengan memberikan nomor pada pemilihan sampel dalam suatu populasi, lalu dilakukan pengundian satu persatu sampai diperoleh jumlah yang sesuai dengan banyaknya sampel yang ditentukan.


2) Teknik Penarikan Sampel Sistematik (Systematic Sampel)

Cara sistematik tidak jauh berbeda dengan cara acak. Cara sistematik merupakan cara acak yang dilakukan secara sistematik, yaitu mengikuti suatu pola tertentu dari nomor anggota populasi yang dipilih secara acak berdasarkan jumlah sampel yang sudah ditetapkan.

Contoh : 

Seorang peneliti ingin memilih sampel sebanyak 40 dari suatu populasi yang berjumlah 200. Berilah nomor setiap objek dari populasi dengan nomor urut 1 sampai dengan 200. Kemudian bagi objek tersebut menjadi 40 kelompok, dimana setiap kelompoknya terdiri atas 5 individu. Kelompok pertama beranggotakan objek dengan nomor 1 sampai 5, kelompok kedua beranggotakan objek dengan nomor 6 sampai 10 dan seterusnya sampai kelompok ke-40 beranggotakan objek dengan nomor 196-200. Masing-masing kelompok diambil satu objek untuk ditetapkan sebagai sampel.


3) Teknik Penarikan Sampel Berstrata (Stratified Sampling)

Pengambilan sampel secara strata biasanya dilakukan terhadap populasi yang berkelompok. Hal ini dilakukan supaya anggota populasi terpilih secara acak dan setiap kelompok yang ada dalam populasi dapat terwakili. Pada teknik ini banyaknya sampel pada setiap kelompok berjumlah sama.


4) Teknik Penarikan Sampel Klaster (Cluster Sampling)

Pengambilan sampel secara klaster, anggota populasi dibagi menjadi beberapa kelompok, kemudian terpilih semuanya satau dapat juga sebagian elemen dari setiap kelompok yang terpilih untuk dijadikan sampel.

Contoh : 

Penelitian untuk mengetahui rata-rata penghasilan keluarga pada sebuah daerah. Daftar yang  mungkin diperoleh adalah daftar nama-nama desa di daerah tersebut. Desa merupakan kumpulan keluarga. Sehingga desa dianggap sebagai klaster. Pemilihan sampel dilakukan dengan memilih secara acak klaster-klaster tersebut.


b. Teknik Penarikan Sampel Non-Probabilitas (Non-Probability Sampling)

Teknik penarikan sampel non-probabilitas merupakan pengembangan dari teknik sampel probabilitas. Hal ini dimaksudkan untuk menjawab kesulitan yang timbul dalam mengaplikasikan teknik sampel probabilitas. Kesulitan-kesulitan tersebut terutama dalam hal biaya dan kerangka sampel.

Sampel yang termasuk dalama kategori sampel nonprobabilitas diantaranya :


1) Teknik Penarikan Sampel Kemudahan (Convenience Sampling)

Pada teknik ini, sampel diambil secara spontanitas. hal ini diartikan bahwa siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan memenuhii kriteria yang sesuai, maka orang tersebut dapat dijadikan sebagai sampel. Teknik ini didasarkan pada pertimbangan kemudahan dan kepraktisan menurut pandangan peneliti. Kekurangan pada teknik ini yang paling utama adalah kesulitan untuk generalisasi dari data yang diperoleh.


2) Teknik Penarikan Sampel Judgement (Judgement Sampling/Purposive Sampling)

Teknik penarikan sampel ini dilakukan berdasarkan kriteria yang ditetapkan terhadap anggota dari populasi yang disesuaikan dengan tujuan atau rumusan masalah penelitian. Dalam hal ini, subjektifitas dan pengalaman peneliti memiliki andil yang besar.


3) Teknik Penarikan Sampel Kuota (Quota Sampling)

Teknik ini mengandung arti bahwa apabila peneliti mengambil sampel dari suatu populasi penelitian dengan cara menentukan sejumlah anggota sampel secara kuota. Tahapan dalam penarikan sampel secara kuota, yang pertama adalah menetapkan jumlah sampel yang dibutuhkan, lalu menetapkan banyaknya kuota. Kuota tersebut yang dijadikan dasar untuk mengambil unit sampel yang dibutuhkan.


4) Snowball Sampling 

Snowball Sampling adalah salah satu bentuk judgement sampling yang sangat tepat digunakan jika populasinya kecil dan spesifik. Cara penarikan sampel dengan teknik ini dilakukan secara berantai. Artinya semakin lama, jumlah sampel semakin besar, layaknya bola salju yang menggelinding. Dalam prakteknya, responden yang diwawancarai diminta untuk menyebutkan responden lainnya yang memiliki spesifikasi yang sama (karena biasanya mereka saling mengenal) sampai diperoleh sampel sebanyak yang dibutukan oleh peneliti.

Berdasarkan penjelasan terkait teknik penarikan sampel di atas, seorang peneliti memiliki kebebasan dalam menentukan teknik mana yang akan digunakan. dalam Dunia Pendidikan , teknik penarikan sampel yang umum digunakan adalah Simple Random Sampling, Stratified Sampling, Quota Sampling, dan Systematic Sampel.


Sumber : http://eprints.unpam.ac.id/8636/2/Statistika%20Dasar.pdf



Tidak ada komentar:
Write komentar

Games