Selasa, 10 Agustus 2021

Dasar-Dasar Algoritma Pemrograman

A. Algoritma


Sejarah Algoritma

        Ditinjau dari asal – usul katanya, kata Algoritma sendiri mempunyai sejarah yang cukup unik. Orang hanya menemukan kata algorism yang berarti proses menghitung dengan angka arab. Seseorang dikatakan algorist apabila menghitung dengan menggunakan bahasa arab. Asal kata ‘Algoritma’ muncul dari ‘Algoritmi’, bentuk Latin dari al-Khwarizmi, matematikawan, ahli astronomi, dan ahli geografi dari Persia. Nama lengkapnya adalah Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa Al-Khuwarizmi. Al-Khuwarizmi dibaca orang barat manjadi Algorism. Al-khuwarizmi menulis buku yang berjudul Kitab Al Jabar Wal – Muqabala yang artinya “Buku pemugaran dan pengurangan” (The book of restoration and reducation). Dari buku tersebut kita juga memperoleh akar kata “Aljabar” (Algebra). Perubahan kata dari algorism menjadi algorithm muncul karena kata algorism sering dikelirukan dengan arithmetic, sehingga akhiran –sm berubah menjadi –thm. Karena perhitungan dengan angka arab sudah menjadi hal yang biasa, maka lambat laun kata algorithm berangsur – angsur dipakai sebagai metode perhitungan (komputasi) secara umum, sehingga kehilangan makna kata aslinya. Dalam bahasa Indonesia, kata algorithm diserap menjadi algoritma.


Gambar 1. Penemu Algoritma



Algoritma Merupakan Jantung Informatika


        Algoritma adalah jantung ilmu komputer atau informatika. Banyak cabang ilmu komputer yang mengarah ke dalam terminologi algoritma. Namun, jangan beranggapan algoritma selalu identic dengan ilmu komputer saja. Dalam kehidupan sehari – hari pun banyak yang terdapat proses yang dinyatakan dalam suatu algoritma. Cara – cara membuat kue atau masakan yang dinyatakan dalam suatu resep selalu ada urutan langkah – langkah membuat masakan. Bila langkah – langkahnya tidak logis, tidak dapat dihasilkan masakan yang diinginkan. Ibu – ibu yang mencoba suatu resep masakan akan membaca satu per satu langkah – langkah pembuatannya lalu ia mengerjakan proses sesuai yang ia baca. Secara umum, pihak (benda) yang mengerjakan proses disebut pemroses (processor). Pemroses tersebut dapat berupa manusia, komputer, robot, atau alat – alat elektronik lainnya Pemroses melakukan suatu proses dengan melaksanakan atau “mengeksekusi” algoritma yang menjabarkan proses tersebut.


Definisi Algoritma


Algoritma adalah urutan langkah – langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis dan logis. Kata logis merupakan kata kunci dalam algoritma. Langkah – langkah dalam algoritma harus logis dan harus dapat ditentukan bernilai benar atau salah. 

Dalam kenyataanya, setiap orang bisa membuat algoritma yang berbeda untuk menyelesaikan suatu permasalahan, walaupun terjadi perbedaan dalam menyusun algoritma tentunya kita mengharapkan keluaran yang sama. Jika demikian, carilah algoritma yang paling efisien dan cepat.

Perhatikan algoritma sederhana berikut : 

Jika seseorang ingin mengirim surat kepada kenalannya di tempat lain langkah yang harus dilakukan adalah: 

1. Menyiapkan peralatan tullis, 
2. Menulis surat, 
3. Surat dimasukkan ke dalam amplop tertentu 
4. Pada bagian amplop ditulis alamat pengirim dan penerima 
5. Pergi ke tempat Jasa Pengiriman seperti Tiki, JNE, Pos dan lainya.

Algoritma menghitung luas persegi panjang : 

1. Masukkan panjang (P) 
2. Masukkan Lebar (L) 
3. Luas <- P * L 
4. Tulis luas

Pembuatan algoritma mempunya banyak keuntungan diantaranya : 

a) Pembuatan atau penulisan algoritma tidak tergantung pada bahasa pemrograman manapun, artinya penulisan algoritma independen dari bahasa pemrograman dan komputer yang melaksanakannya. 

b) Notasi algoritma dapat diterjemahkan kedalam berbagai bahasa pemrograman 

c) Apapun bahasa pemrogramanya, output yang akan dikeluarkan sama karena algoritmanya sama. 


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat algoritma :

a) Teks algoritma berisi deskripsi langkah – langkah penyelesaian masalah. Deskripsi tersebut dapat ditulis dalam notasi apapun asalkan mudah dimengerti dan dipahami. 

b) Tidak ada notasi yang baku dalam penulisan teks algoritma seperti notasi bahasa pemrograman. Notasi yang digunakan dalam menulis algoritma disebut notasi algoritmik. 

c) Setiap orang dapat membuat aturan penulisan dan notasi algoritmik sendiri. Hal ini dikarenakan teks algoritma tidak sama dengan teks program. Namun, supaya notasi algoritmik mudah ditranslasikan ke dalam notasi bahasa pemrograman tertentu, maka sebaiknya notasi algoritmik tersebut berkorespondensi dengan notasi bahasa pemrograman secara umum. 

d) Notasi algoritmik bukan notasi bahasa pemrograman, karena itu pseudocode dalam notasi algoritmik tidak dapat dijalankan oleh komputer. Agar dapat dijalankan oleh komputer, pseudocode dalam notasi algoritmik harus ditranslasikan atau diterjemahkan ke dalam notasi bahasa pemrograman yang dipilih. Perlu diingat bahwa orang yang menulis program sangat terikat dalam aturan tata bahasanya dan spesifikasi mesin yang menjalankannya. Pseudecode adalah kode yang mirip dengan instruksi kode program sebenarnya.

e) Algoritma sebenarnya digunakan untuk membantu kita dalam mengkonversikan suatu permasalahan ke dalam bahasa pemrograman. 

f) Algoritma merupakan hasil pemikiran konseptual, supaya dapat dilaksanakan oleh komputer, algoritma harus ditranslasikan ke dalam notasi bahasa pemrograman.



B. Pemrograman

Definisi Program/Pemrograman

Pemrograman adalah kumpulan instruksi – instruksi tersendiri yang biasanya disebut source code tang dibuat oleh programmer (pembuat program). 

Program adalah kumpulan instruksi atau perintah yang disusun sedemikian rupa sehingga mempunyai nalar yang tepat untuk menyelesaikan suatu persoalan. Bahasa pemrograman adalah alat untuk membuat program. Contoh bahasa C, C++, C#, Pascal, Basic, Perl, PHP, ASP, JHP, JAVA, dll. 

Secara garis besar unsur – unsur pemrograman adalah Input -> Proses -> Output


                                                 Gambar 2. Unsur-unsur Pemrograman



a. Input
Bagian ini merupakan proses untuk memasukkan data ke komputer melalui device yang ada misalnya, keyboard, mouse, scanner, dll. Program melakukan proses membaca data yang akan diolah dari device tersebut.

b. Proses
Bagian ini merupakan proses mengolah data yang diinputkan dengan menerapkan metode – metode, teknik – tekniki, algoritma – algoritma yang ada. Proses ini menghasilkan data output yang akan dioutputkan kepada pengguna program.

c. Output
Bagian ini merupakan proses untuk menampilkan data yang telah diolah, melaporkan hasil pengolahan data melalui device seperti monitor, printer, dll. Program melakukan proses mencetak data ke device tersebut.


Beda Algoritma dan Program

Program adalah kumpulan pernyataan komputer, sedangkan metode dan tahapan sistematis dalam program adalah algoritma. Program ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman. Jadi bisa disebut bahwa program adalah suatu implementasi dari bahasa pemrograman. 

Beberapa pakar memberi formula bahwa : 

Program = Algoritma + Bahasa (Struktur Data)


Penerjemah Bahasa Pemrograman

Untuk menterjemahkan bahasa pemrograman yang ditulis diperlukan compiler dan interpreter. Compiler adalah suatu program yang menterjemahkan bahasa program (Source Code) ke dalam bahasa obyek (object code) secara keseluruhan program. Sedangkan interpreter berbeda dengan compiler, interpreter menganalisis dan mengeksekusi setiap baris dari program secara keseluruhan. Keuntungan dari interpreter adalah dalam eksekusi yang bisa dilakukan dengan segera. Tanpamelalui tahap kompilasi, untuk alasan ini interpreter digunakan pada saat pembuatan program berskala besar.


Tabel 1. Perbedaan compiler dan interpreter

Compiler

Interpreter

Menerjemahkan secara keseluruhan

Menerjamahkan instruksi per instruksi

Bila terjadi kesalahan kompilasi maka source program harus diperbaiki dan dikompilasi ulang

Bila terjadi kesalahan interpretasi dapat diperbaiki

Dihasilkan object program

Tidak dihasilkan object program

Dihasilkan executable program

Tidak dihasilkan executable program

Proses pekerjaan program lebih cepat

Proses pekerjaan program lebih lambat

Source program tidak dipergunakan hanya untuk perbaikan saja

Source program terus dipergunakan

Keamanan dari program lebih terjamin

Keamanan dari program kurang terjamin




Paradigma Pemrograman

1) Pemrograman prosedudral 
    a) Berdasarkan urutan – urutan, sekuensial 
    b) Program adalah suatu rangkaian prosedur untuk memanipulasi data. Prosedur merupakan kumpulan instruksi yang dikerjakan secara berurutan.
     c) Harus mengingat prosedur mana yang sudah di panggil dan apa yang sudah diubah 

2) Pemrograman Fungsional 
    a) Berdasarkan teori fungsi matematika 
    b) Fungsi merupakan dasar utama program 

3) Pemrograman Terstruktur 
    a) Secara berurutan dan terstruktur 
    b) Program dapat dibagi – bagi menjadi prosedur dan fungsi 
    c) Contoh : Pascal dan C 

4) Pemrograman Modular 
    a) Pemrograman ini membentuk banyak modul 
    b) Modul merupakan kumpulan dari prosedur dan fungsi yang berdiri sendiri 
    c) Sebuah program terdiri dari kumpulan modul – modul 
    d) Contoh : MODULA-2 atau ADA 

5) Pemrograman Berorientasi Obyek 
    a) Pemrograman berdasarkan prinsip obyek, dimana obyek memiliki data/variable/property dan method/event/prosedur yang dapat dimanipulasi 
    b) Contoh : C++, Object Pascal dan Java 

6) Pemrograman berorientasi fungsi 
    a) Pemrograman ini berfokus pada suatu fungsi tertentu saja. Sangat tergantung pada tujuan pembuatan bahasa pemrograman ini. 
    b) Contoh : SQL (Structured Query Language), HTML, XML, dan Lain – lain.

7) Pemrograman Deklaratif 
    a) Pemrograman ini mendeklarasikan suatu masalah dengan pernyataan daripada memecahkan masalah dengan implementasi algoritma.
     b) Contoh : Prolog 


Belajar Memprogram dan Belajar Bahasa Pemrograman

        Belajar memprogram tidak sama dengan belajar bahasa pemrograman. Belajar memprogram adalah belajar tentang metodologi pemecahan masalah, kemudian menuangkannya dalam suatu notasi tertentu yang mudah dibaca dan dipahami. Sedangkan belajar bahasa pemrograman berarti belajar memakai suatu bahasa aturan – aturan tata bahasanya, pernyataan – pernyataanya, tata cata pengoperasian compiler –nya, dan memanfaatkan pernyataan – pernyataan tersebut untuk membuat program yang ditullis hanya dalam bahasa itu saja. Sampai saat ini terdapat puluhan bahasa pemrogram, antara lain bahasa rakitan (assembly), Fortran, Cobol, Ada, PL/I, Algol, C, C++, Basic, Prolog, LISP, PRG, bahasa – bahasa simulasi seperti CSMP, Simscript, GPSS, Dinamo. 
        Berdasarkan terapannya, bahasa pemrograman dapat digolongkan atas dua kelompok besar:

1. Bahasa pemrograman bertujuan khusus, yang termasuk kelompok ini adalah Cobol (untuk terapan bisnis dan administrasi). Fortran (Terapan komputasi ilmiah), bahasa rakitan (terapan pemrograman mesin), prolog (terapan kecerdasan buatan), bahasa – bahasa simulasi dan sebagainya.

2. Bahasa pemrograman bertujuan umum, yang dapat digunakan untuk berbagai aplikasi. Yang termasuk kelompok ini adalah bahasa pascal, basic dan C.

        Berdasarkan pada apakah notasi bahasa pemrograman lebih “dekat” ke mesin atau ke bahasa manusia, maka bahasa pemrograman dikelompokkan atas dua macam : 

1. Bahasa tingkat rendah, bahasa jenis ini dirancang agar setiap instruksinya langsung dikerjakan oleh komputer, tanpa harus melalui penerjemah (translator). Contohnya adalah bahasa mesin. CPU mengambil instruksi dari memori, langsung mengerti dan langsung mengerjakan operasinya. Bahasa tingkat rendah bersifat primitif, sangat sederhana, orientasinya lebih dekat ke mesin, dan sulit dipahami manusia. Sedangkan bahasa rakitan dimasukkan kedalam kelompok ini karena alasan notasi yang dipakai dalam bahasa ini lebih dekat ke mesin, meskipun untuk melaksanakan instruksinya masih perlu penerjemahan ke dalam bahasa mesin.

2. Bahasa tingkat tinggi, yang membuat pemrograman lebih mudah dipahami, lebih “manusiawi”, dan berorientasi ke bahasa manusia (bahasa inggris). Hanya saja, program dalam bahasa tingkat tinggi tidak dapat langsung dilaksanakan oleh komputer. Ia perlu diterjemahkan terlebih dahuu oleh sebuah translator bahasa (yang disebut kompilator atau compiler) ke dalam bahasa mesin sebelum akhirnya dieksekusi oleh CPU. Contoh bahasa tingkat tinggi adalah Pascal, PL/I, Ada, Cobol, Basic, Fortran, C, PHP, C++, dan sebagainya.



Tidak ada komentar:
Write komentar

Games